Keagungan dan Kesempurnaan Allah
Bersama Pemateri :
Ustadz Muhammad Nur Ihsan
Keagungan dan Kesempurnaan Allah merupakan rekaman kajian Islam yang disampaikan oleh: Ustadz Dr. Muhammad Nur Ihsan, M.A. dalam pembahasan Syarah Aqidah Thahawiyah karya Imam Ath-Thahawi rahimahullah. Kajian ini disampaikan pada 3 Shafar 1440 H / 12 Oktober 2018 M.
Status Program Kajian Kitab Syarah Aqidah Thahawiyah
Status program Kajian Syarah Aqidah Thahawiyah: AKTIF. Mari simak program kajian ilmiah ini di Radio Rodja 756AM dan Rodja TV setiap Jum`at pagi, pukul 06:00 - 07:30 WIB.
Download kajian sebelumnya: Pembahasan Sifat-Sifat Allah
Kajian Tentang Keagungan dan Kesempurnaan Allah – Syarah Aqidah Thahawiyah
Tidak ada seorang pun yang menyerupaiNya dan tidak satupun dari sifat Allah yang menyerupai makhluk.
…لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ ۖ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ ﴿١١﴾
“…Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat.”
Oleh karena itu ahlussunnah wal jama’ah menetapkan nama-nama Allah beserta kandungan maknanya yaitu sifat-sifat Allah subhanahu wa ta’ala, sifat yang tidak menyerupai satupun dari sifat makhluk. Termasuk dalam hal ini yang menjelaskan akan keagungan dan kesempurnaan Allah subhanahu wa ta’ala, bahwa Allah Maha Hidup dan tidak akan mati. Karena kematian adalah sifat makhluk. Adapun Allah yang Maha Hidup, tidak pernah tidur.
Hayyun berarti Maha Hidup sedangkan Qayyum berarti Yang Maha Berdiri Sendiri dan mengurusi urusan MakhlukNya merupakan dua dari nama-nama Allah subhanahu wa ta’ala yang menjelaskan akan Keagungan dan Kesempurnaan Allah. Kedua nama tersebut terdapat secara bersamaan didalam tiga ayat didalam Al-Qur’an.
Pertama, dalam surat Al-Baqarah ayat ke-255 (Ayat Kursi).
اللَّـهُ لَا إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ …
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur…” (QS. Al-Baqarah[2]: 255)
Kedua, dalam surat Ali-Imron ayat ke-2 Allah berfirman:
اللَّـهُ لَا إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ﴿٢﴾
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya.” (QS. Ali-Imran[3]: 2)
Ketiga, dalam surat Tha-ha ayat ke-111 Allah berfirman:
وَعَنَتِ الْوُجُوهُ لِلْحَيِّ الْقَيُّومِ ۖ وَقَدْ خَابَ مَنْ حَمَلَ ظُلْمًا ﴿١١١﴾
“Dan tunduklah semua muka (dengan berendah diri) kepada Tuhan Yang Hidup Kekal lagi senantiasa mengurus (makhluk-Nya). Dan sesungguhnya telah merugilah orang yang melakukan kezaliman. (QS. Tha-ha[20]: 111)”
Dan dalam sebagian ayat disebutkan nama Allah secara terpisah. Seperti dalam surat Al-Furqan Allah subhanahu wa ta’ala menyebutkan:
وَتَوَكَّلْ عَلَى الْحَيِّ الَّذِي لَا يَمُوتُ وَسَبِّحْ بِحَمْدِهِ ۚ وَكَفَىٰ بِهِ بِذُنُوبِ عِبَادِهِ خَبِيرًا ﴿٥٨﴾
“Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa-dosa hamba-hamba-Nya.” (QS. Al-Furqan[25]: 58)
Begitu juga dalam surat Ghafir ayat ke-65, Allah subhanahu wa ta’ala menjelaskan:
هُوَ الْحَيُّ لَا إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ فَادْعُوهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ ۗ الْحَمْدُ لِلَّـهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ﴿٦٥﴾
“Dialah Yang hidup kekal, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia; maka sembahlah Dia dengan memurnikan ibadat kepada-Nya. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.” (QS. Ghafir[40]: 65)
Didalam hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bahwa Allah tidak pernah tidur. Karena tidur adalah sifat makhluk yang lemah. Adapun Allah yang Maha Sempurna, maka tidak pantas bagiNya tidur atau ngantuk.
Apa maksud dari الْحَيُّ dan الْقَيُّومُ ?
Simak Penjelasan Lengkapnya dan Download MP3 Kajian Tentang Keagungan dan Kesempurnaan Allah – Syarah Aqidah Thahawiyah
Podcast: Play in new window | Download
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/44971-keagungan-dan-kesempurnaan-allah/